Jumat, 18 Juli 2014

One Piece terbaru CHAPTER 721 - Colesium



ONE PIECE CHAPTER 721 - REBECCA DAN TUAN PRAJURIT MAINAN





Rebecca terus menangis, sambil menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. "Tuan tentara.. akan mati.." ucapnya, masih sambil menangis.

"Tentara??" Luffy kebingungan.
"Mainan itu.. tanpa kaki.." ucap Rebecca lagi.

"Mainan??" Luffy masih tidak mengerti. Sampai kemudian, Luffy teringat dengan mainan tentara yang ditemuinya saat hendak memasuki kolesium. "Oh.. aku pernah bertemu dengannya di pintu masuk kolesium, pasti dia.." ucap Luffy.

"Kami tak bisa keluar dari kolesium ini bahkan meski kami menginginkannya. Tak ada yang bisa kami lakukan.." ucap salah seorang tawanan.

"Hmm, apa kau khawatir karena mainan itu mungkin akan mati??" tanya Luffy. "Padahal kupikir dia bahkan bukan mahluk hidup.." ucapnya.

"Orang yang berasal dari luar negeri ini tak akan mengerti.." Rebecca mulai mengusap air matanya. "Mereka sama saja dengan para manusia.." Rebecca mulai mencoba untuk tersenyum. "Para mainan berteman dengan orang yang tak punya teman, menjadi saudara mereka yang tak punya saudara, menjadi kekasih bagi mereka yang tidak punya kekasih.. aku benar-benar tak mengerti kenapa kita tak diizinkan untuk hidup bersama dengan mereka.."

Sambil terus bercerita, Rebecca sudah bisa tersenyum lagi. "Sejak aku kehilangan ibuku, yang menjadi satu-satunya keluargaku adalah tuan tentara.. dialah yang membesarkanku.. bagiku, dia adalah seorang ayah.."

"Heeh.. itu.." Luffy tak menyangka kalau boneka yang tampangnya meragukan itu adalah sosok yang begitu penting.

"Maaf telah menunggu.." tiba-tiba terdengar suara dari alat pengeras suara. "Kami mengganti ringnya.." ucap suara itu. Bagimanapun, ring sebelumnya telah dihancurkan oleh Luffy.

"Rebecca, pertarungannya akan segera dimulai.." ucap tawanan. "Ya.." Rebeccapun bangun dan bersiap. "Eh??" Rebecca kaget saat melihat Luffy memakan makanan yang sudah jatuh tadi. "Apa yang kau lakukan, Lucy??"

"Karena kekacauan yang terjadi tadi, aku menjatuhkan dua kotak makan siang colo.. maaf, kau menghabiskan uangmu untuk membelinya kan.." ucap Luffy, sambil makan. "Tenang saja, ini masih terasa enak kok.." lanjutnya.

"Block D juga penuh dengan petarung berpengalaman!!" ucap suara dari pengeras suara lagi. "Ah!" Rebecca buru-buru.

"Tapi ngomong-ngomong.. kau tidak terlihat seperti tawanan.." ucap Luffy. Rebecca tak menjawab, diam, memakai helmnya dan kemudian hanya berkata, "Mari bertemu di final.." lalu pergi.

"Pertarungan akan segera dimulai!! Para petarung di Block D harap memasuki arena!!" ucap suara dari alat pengeras.

"Ibu.." dalam perjalanan menuju ring, Rebecca teringat akan masa lalunya. Saat itu, Rebecca kecil sedang memeting bunga bersama dengan ibunya. "Ibu, bunganya banyak sekali.." ucap Rebecca kecil. "Oh, Rebecca, terimakasih sudah membantu ibu, ayo kita jual nanti bunganya di kota.." ucap ibu Rebecca.

Kehidupan mereka waktu itu begitu damai. Tinggal di sebuah rumah sederhana, makan makanan sederhana, namun begitu bahagia. Namun jauh dari itu, ada kenangan yang lebih kelam.

"Apa yang terjadi dengan sang raja!??"
"Tolong hentikan!!"
"Pasukan kerajaan Riku membakar desa!!"

"Istana raja terbakar.. apa yang terjadi dengan negeri ini!??" Ibu Rebecca kebingungan. Ia sedang bersama dengan Rebecca kecil, menatap ke arah kota yang sedang berada dalam kekacauan.

"Kumohon, larilah nyonya Scarlet!!" teriak penduduk.
"Gyaaahhhh!!!" mereka dibantai.

Ibu Rebecca berlari sekuat tenaga sambil menggendong Rebecca, sementara putrinya yang masih sangat kecil itu tak tahu menahu dengan apa yang terjadi.

Perempuan dan anaknya itu terus dikejar, namun sesosok boneka tentara menghadang mereka yang mengejar. "Siapa kau, anak kecil!?? menyingkirlah!!" bentak pengejar.

"Lari yang jauh!!" teriak boneka tentara sambil terus mencoba untuk mengulur waktu.

Beberapa hari setelahnya, akhirnya Rebecca dan ibunya sampai di taman bunga, di sebuah pohon besar yang ada di tengah taman. "Ibu, aku lapar.." ucap Rebecca kecil. "Ibu tahu kita sudah dua hari tidak makan.. Rebecca, bisakah kau tunggu dulu di sini sebentar? berjanjilah kau tak akan pergi ke mana-mana, ibu akan membelikanmu sesuatu untuk dimakan.."

"Ya.." Rebecca kecil menunggu di taman itu sendirian.

Di luar taman, ternyata pencarian terhadap ibu Rebecca masih terus dilakukan. Kemudian setelah lama menunggu, seseorang akhirnya datang ke tempat itu. Namun tak seperti apa yang Rebecca harapkan, yang datang ternyata si boneka tentara dengan satu kaki. Dan lebih parahnya lagi, ia datang sambil membawa tubuh ibu Rebecca yang sudah dalam keadaan tak bernyawa.

"Aku.. tidak bisa menyelamatkan nyawanya.." ucap boneka tentara. "AKu minta maaf.. aku tidak bisa melindungi ibumu.. dia memintaku untuk memberikan ini padamu.. dia bilang kau lapar, dan kau menunggu di sini.." boneka tentara itu menyerahkan sepotong roti, hal yang mungkin merupakan pemberian terakhir dari ibu Rebecca.

Perlahan air mata Rebecca menetes.. semakin banyak.. banyak..
"Ukhh.. Gyaaaahhhhhh!!!" akhirnya Rebecca menangis sekencang-kencangnya. "Sttt!!!" boneka tentara itu membekap mulut Rebecca. Di sekitar sana, masih ada orang-orang jahat yang melakukan pengejaran.

"Ada bercak darah di tangga, mereka pasti bersembunyi di sekitar sini, ayo cari mereka!!" ucap orang-orang itu. Untungnya, keberadaan boneka tentara dan Rebecca di balik semak-semak tak mereka ketahui.

Setelahnya, keadaan mulai terkendali. Kini Rebecca dan boneka tentara itu berada di taman bunga, hanya berdua. Buk!! Rebecca melempari kepala boneka tentara dengan kerikil. Rebecca kesal. Namun meski begitu, boneka itu terus memberi penjelasan. "Ibumu.. dulunya dia adalah orang yang penting.. apa kau tahu kalau raja yang baru telah datang ke negeri ini? raja yang baru berusaha untuk menangkap semua orang yang penting.. dalam dirimu mengalir darah ibumu.. jadi dia juga akan menangkapmu.."

Boneka tentara itu mendekat dan kemudian berjanji, "Aku memang tak bisa melindungi ibumu, tapi aku akan melindungimu bahkan jika nyawaku taruhannya, aku akan tetap di sisimu sampai akhirnya kau bisa bahagia.."

"Aku mau ibuku.." Rebecca kecil masih tetap menangis. "Kamu tak bisa melindungi ibuku.."

"Bagaimana dengan ini???" boneka tentara berpose lucu.
"Huaaaaa!!!" tangisan Rebecca makin menjadi. Rebecca pergi.
"Kau mau kemana, Rebecca!??"
"Aku mau pulang.."

"Kau tak bisa kembali ke rumahmu!! Kota sedang sibuk karena teman-teman raja baru!!"

Boneka tentara itu bekerja di kota sebagai semacam tukang bangunan, jadi dia bisa tahu banyak tentang berita-berita yang terjadi di kota. Kedatangan Doflamingo dan orang-orangnya membawa kegembiraan yang luar biasa bagi penduduknya, namun kabar buruk bagi orang-orang penting seperti Rebecca.

Doflamingo datang dengan membawa kekayaan untuk negeri miskin yang selama ribuan tahun berada di bawah pemerintahan keluarga kerajaan Riku. Para penduduk menyambutnya dengan sangat antusias.

Di taman bunga, Rebecca kecil menunggu sendirian. Tak jarang anjing-anjing liar datang dan mencoba untuk menyerangnya, tapi boneka tentara itu selalu ada untuk melindunginya. Secara perlahan, Rebecca mulai mengagumi boneka itu.

"Berapa biaya sewanya??" boneka tentara mencarikan rumah sewa untuk Rebecca di sebuah desa terpencil. "Pakai saja rumah yang kosong itu, jumlah desa ini berkurang setelah desa dibakar oleh tentara kerajaan Riku.." ucap kakek yang punya rumah.

Rebecca kemudian tinggal di sana. Di sekitar tempat itu, terdapat boneka-boneka lain yang bermain bersama. "Di sana ada mainan yang lain.." ucap Rebecca dari balik jendela. "Mereka anak-anak juga, bermainlah dengan mereka. Di desa ini, orang-orang memperhatikan kita, jadi kita harus mematuhi aturan para mainan. Saat kau tidur, aku menuju ke rumah mainan, tapi aku akan kembali saat kau bangun nanti. Sebagai bukti kalau aku akan selalu di sisimu, setiap pagi aku akan menjatuhkan satu kelopak bunga dari jendela.."

Sejak saat itu kehidupan seperti itupun dimulai. Saat malam, Rebecca tidur di rumahnya itu sementara si boneka tidur di rumah boneka. Namun saat pagi, mereka sudah bisa berkumpul lagi. Tak jarang anak-anak sekitar mengganggu Rebecca, tapi kemudian boneka tentara itu selalu datang untuk melindunginya.

Suatu hari, ada kawanan penculik yang tahu kalau Rebecca yatim piatu. "Ayo kita tangkap dan jual dia.." para penculik itupun menculik Rebecca. Tapi, boneka tentara itu cepat tanggap dan menghajar mereka. Namun akibatnya, boneka itu malah menjadi buronan. "Maaf, aku jadi buronan.." ucap boneka tentara. "Hehe, kita sama, ayo cari rumah yang lain.." ajak Rebecca.

"Suatu hari, aku ingin hidup dalam rumah yang sama denganmu.." ucap Rebecca.

"Aku akan mengajarimu cara bertarung.." ucap boneka tentara.
"Tenang saja, sudah ada kau yang akan menjagaku, kan??" ucap Rebecca.
"Bagaimana jika terjadi sesuatu saat aku tidak bersamamu??"
"Tapi.. ibu bilang melukai orang itu buruk.."
"Aku akan mengajarimu cara agar kau tidak terluka.."

Sejak saat itu Rebecca pun dilatih agar menjadi orang yang kuat.

Flashback berakhir, dan Rebecca melangkahkan kakinya, masuk ke dalam arena. "Ini dia!!!" seru pembawa acara. "Ahli pedang dari kolesium, putri yang misterius!!"

"Tolong jangan mati, tuan prajurit.." ucap Rebecca dalam hati. "Aku tak akan.. kalah.."

"Wuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu!!!!!" mendadak penonton bersorak sambil mengacungkan jempol ke arah bawah ketika Rebecca masuk arena. Mereka semua menghujat Rebecca. "Mati saja kau!! Dasar pewaris tahta raja Riku!! keturunan bangsa barbar!!!"

Di tempat Luffy, orang-orang yang ditawan bercerita padanya. Luffy kaget. "Eeh!?? kenapa bisa?? padahal dia orang baik.. dia membelikanku makan siang.." ucap Luffy.

"AKu tahu. Tapi.. kakek Rebecca, raja sebelumnya, sangat dibenci oleh penduduk negeri ini.." jelas tawanan.


jaket ace shirohige

To be Continued => 722 Next

Tidak ada komentar:

Posting Komentar