Jumat, 18 Juli 2014

One Piece Terbaru chapter 725 -PEREMPUAN YANG TAK TERKALAHKAN


ONE PIECE CHAPTER 725 - PEREMPUAN YANG TAK TERKALAHKAN

JAKET ONE PIECE 





Di atas jembatan, Doflamingo dan Law sedang saling berhadapan. "Apa yang akan kau lakukan terhadap Jola? kau tahu kan keluarga macam apa kami ini.." ucap Doflamingo.

"Itu benar, Law.. untuk tuan muda, aku akan mengorbankan hidupku sampai.."

Batss..
Law melepaskan Jola.

"Dia akan kabur, lari sejauh yang ia bisa kurasa.." ucap Law.

"Kaki hitam baru saja muncul, tapi kelihatannya halangan terhadap rencanaku tak cuma itu.." ucap Doflamingo. "Apa yang kau lakukan hanyalah balas dendam, Law!!"

"Ini bukan balas dendam!! Ini adalah untuk memenuhi tekad terbesar orang itu!! Aku masih tetap hidup sampai saat ini!!"

Cukup jauh dari lokasi tersebut, Nami dan yang lainnya telah pergi menggunakan Sunny. "Aku harap Trafaguy baik-baik saja.." ucap Chopper. "Bagaimana keadaan sekitar!??" tanya Nami yang memegang kendali kapal. "Tak ada tanda-tanda bahaya, Nami-saan!!" teriak Brook.

"Bagus.. semoga tetap begini! kalau dia terbang ke arah kita lagi, aku akan menciptakan angin kuat untuk meniup awan sehingga ia tak bisa mengikuti kita.." ucap Nami.

Di sisi Sanji, ia sedang berkomunikasi dengan Usopp dan kelompoknya menggunakan denden mushi. "Apapun yang terjadi, lindungilah Robin sekuat tenaga kalian. Sampai jumpa." ucap Sanji sebelum kemudian menutup denden mushinya.

"Franky, Usopp, dan Robin sudah bersama-sama." ucap Sanji ke yang lainnya.
"Akan lebih bagus kalau kelompok Zorro bisa bertemu dengan Luffy.." ucap Chopper.

"Rencana Law adalah untuk membiarkan Doflamingo tetap hidup dan mengadunya dengan Yonkou Kaidou.."
"Yah, kalau kita fokus melarikan diri darinya, dia juga tak akan mati.."

Kembali ke sisi Sanji, ia menghampiri Momonozuke yang melamun sambil melihat ke arah laut dalam mode naganya. "Ada apa, Momo? kau berubah menjadi naga lagi.." ucap Sanji.

"Ba-bahkan sampai sekarang, aku masih belum bisa berhenti gemetaran.." ucap Momonosuke. "Lelaki yang bisa terbang itu.. saat aku sampai di sini sebelumnya, aku melihatnya.."

Sebelumnya, secara tak sengaja Momonosuke dan ayahnya melihat Doflamingo sedang memasukkan secara paksa kepala salah seorang anak buahnya ke dalam suatu cairan. Anak buahnya yang lain kasihan, namun mereka tak bisa berbuat apa-apa.

"Tuan muda, bisa-bisa dia mati.."
"Orang ini tak tahu apa-apa!!"

"Ubhh!! Globglobglob!! Bwaahh!!"

"Siapa yang suka melihatmu jalan-jalan dengan santainya begitu?? kalau kau tak bisa menebas musuh, biarkan dirimu sendiri tertebas dan keluarkan sedikit darahmu.. kau lihat, manusia.. tak peduli bagaimana kepribadiannya, semuanya memiliki sifat kejam yang tertidur di dalam diri mereka, yang akan bangun saat melihat darah!! Darah dan kematian.. itulah hiburan!!"

Batss!!!! Dengan benang awannya Doflamingo lalu menebas mati orang tadi.
"Gyaaa!!!"

"Jangan biarkan mereka melakukan pertarungan seperti hari ini lagi.." ucap Doflamingo dan kemudian pergi. "Ba-baik tuan muda!!" ucap anak buahnya.

Dari balik dinding, Momonosuke dan ayahnya masih melihat kejadian itu. "Kinemon, Momonosuke!!" Kanjuurou yang waktu itu masih belum tertangkap menghampiri mereka. "Ooh, Kanjuurou!!"

"Aku sudah menemukan pelabuhannya, ayo kita ambil perahu dari sana, negeri ini bermasalah.." ucap Kanjuurou.

Flashback berakhir. "Berpikir Kanjuurou tertangkap oleh orang itu lagi.. aku jadi benar-benar khawatir.." ucap Momonosuke. Mendengar cerita tragis tersebut, Sanji malah memasang senyum mesum. "Uwaa!! senyum mesum!!" teriak Momonosuke.

"Kurasa itu tergantung apa yang mereka inginkan dari kalian, mereka tak sekasar itu dengan sandera mereka kok.." Sanji ingat ketika ia disandera oleh Violet. "Semuanya akan baik-baik saja.." ucapnya.

"Kedengarannya malah sebaliknya!! Kau sedang memikirkan hal yang berbeda, bukan!!??"

Sanji teringat akan kata-kata Violet sebelum mereka berpisah. "Aku meminta bantuan pada seorang teman, dan akhirnya bisa mendapatkan perlindungan dari pemerintah.. seseorang sudah menungguku di pelabuhan sekarang.."

"Aku mengerti. Sayang sekali kau tak bisa ikut dengan kami.." ucap Sanji.
"Tapi selama kau baik-baik saja.."

"Berkat kau sepertinya sekarang aku bisa bangkit.." ucap Violet.
"Tak masalah, tapi kalau mau kau bisa mengungkapkan rasa terimakasihmu di pipiku.." ucap Sanji.

"Oh tidak!!" dengan kemampuannya Violet melihat sesuatu. "Kapalmu sedang diserang oleh ikan petarung!! cepat pergilah!!"

"Ikan petarung?? apa itu!??" Sanji tak tahu, tapi pada akhirnya ia cepat bergegas dan terbang menuju kapal. "Nami-saaan!! aku datang!!!!" Sanji terbang. Flashback berakhir..

Di sisi Violet, ia sedang berada dalam perjalanan sambil menunggangi kuda mainan. Di tengah jalan, ia melihat kerumunan orang sedang menonton pertarungan yang sedang berlangsung di kolesium lewat layar. "Sialan Rebecca!! dia masih kuat ternyata!!" orang-orang masih saja menghujat Rebecca. "Cepat mati sana!!"

Boombb!!
Violet kesal dan menembaki layar itu dengan pistol.

"Uwaa, apa itu tadi!?"
"Layarnya meledak!!"

Orang-orang tak sadar, Violet keburu pergi.
"Tuan Kuda.."
"Ya??"
"Antar aku ke tempat itu!!"

Di depan kolesium Corrida, masih tampak Zoro dan Kinemon sedang berdiri, dan kini mereka sedang berkomunikasi dengan Bhartolomew. "Kenapa kau malah menangis, hah??" Kinemon tak mengerti. "Bagaimana kau bisa tahu aku dan Luffy!??" teriak Zoro.

Masih sambil menangis penuh haru, Bhartolomew berteriak, "Agkhhuu nghheksfanss khakslian dhari duluuhh.."

"Dia ngomong apa sih??"

"Mha.. mhaukhah kalian memhksmberiku tanda tangan!??"
"Apa??"
"Aku akan menehksmukan Luffy-sempai unthuks kalian huks jadi beri aku tandha tangan!!"
"Kau akan mencarikannya?? kalau begitu cepatlah!!"
"Ba-baik!!!! aku akan mencarinya dengan hidupku!!"
"Tak perlu sampai sebegitunya.."

Di arena, sudah tampak petarung-petarung mulai berjatuhan. "Blok D sudah hampir mencapai klimaksnya!! Para petarung mulai berjatuhan!!!"

Dengan lincahnya, tampak Rebecca menjatuhkan lawan-lawannya ke pinggir arena. Ketika seseorang hendak menyerangnya, Rebecca sengaja berdiri di pinggir arena, kemudian memanfaatkan kekuatan lawannya sendiri dan membuatnya tercebur.

"Sial, dia sangat kuat!!" teriak reporter. "Inilah teknik spesial dari Rebecca, tarian pedang Backwater!! Dia berdiri di pinggir arena dan ketika musuh menyerang ia bergerak dengan cepat hingga membuat musuhnya tergelincir keluar!! Ya!! Dalam semua pertarungannya, Rebecca tak pernah melukai lawannya!! Dia juga belum pernah menerima serangan dari lawannya!! Dan memenangkan semua pertarungannya dengan cara mengeluarkan lawannya dari arena!! perempuan yang tak terkalahkan!!"

Di sisi Luffy, ia masih bercerita-cerita mengenai Rebecca dengan para tahanan. "Dia bisa menggunakan haki observasi??"

"Haki??" para tahanan tak mengerti.
"Dia hebat, maju Rebecca!!" teriak Luffy.

"Cara bertarungnya.. benar-benar tidak indah!!" ucap pembawa acara. "Tapi jujur.. aku tidak membencinya.. tapi bagaimanakah kompetisi ini akan berjalnjut!?? veteran dari berbagai negara telah berkumpul di sini!! Dan mereka membawa berbagai gaya bertarung yang berbeda!!"

Kini, tampak Rebecca dihadang oleh lelaki berukuran raksasa, Komandan tentara kerajaan Majiatsuka Selatan, Rolling Logan. "Ayo kita lihat.. haruskah aku meremukkan tulangmu, gadis nakal???"

Di dalam kolesium, ruang tunggu ruang medis bawah tanah..

"Berikutnya kau bilang!?? Kakek kami bahkan belum keluar!!" Sai kaget saat pasien berikutnya sudah dipanggil sementara kakeknya Don Chinjaou bahkan belum keluar.

"Ya, pasien Chinjao.."
"Apa dia mati!??"

"Diam!! petarung sialan!!"
"Kakek tua itu kelihatannya memang tak akan mati meski dia dibunuh!! tapi tetap saja dia sudah tua dan lemah!!"
"Ribut sekali.."

"Bukannya dia tidak keluar, tapi pintu keluarnya ada di belakang.." jelas petugas.
"Ah, begitu ya.. maaf ya, kakakah!!" Sai tertawa.
"Kalau begitu, silakan.."

"Maafkan aku, tadi aku salah paham.. tidak.. tak cukup hanya maaf, aku benar-benar minta maaf!!" Sai sampai bersujud.

Selanjutnya Sai dibawa masuk ke dalam ruangan, kemudian dibaringkan di sebuah tempat dan beberapa petugas berdiri di sekelilingnya. "Kamu peserta, Sai dari negeri Kano kan??"
"Ya.."
"Kami akan memeriksamu.."

Tuas ditarik, dan tiba-tiba tempat Sai berbaring terbuka. "Eeh!!??" Sai kaget, namun belum sempat melakukan apa-apa lelaki itu sudah jatuh ke dalam sebuah lubang yang sangat dalam. Bam!!

"Selanjutnya!!" petugas memanggil pasien selanjutnya.

Di sisi Sai, ternyata ia jatuh di sebuah lubang yang di dalamnya terdapat begitu banyak bangkai mainan berserakan, serta pasien-pasien yang tadi masuk ke sana. Para pasien ternyata tak keluar lewat pintu belakang, melainkan dijebak di sana.

"Gundukan mainan apa ini!??" Sai kaget. "Eeh?? Hajrudin!?? Hei, kalian, ada apa ini!??? apa-apaan ini!?? di mana pintu keluarnya!??" Sai kaget.

"Kalau saja ada pintu keluar.. kita dijebak oleh si Doflamingo sialan itu!! Ini artinya perang, Buzabello-sama!!"

"Kelihatannya semua peserta yang kalah pada turnamen ini dibuang kemari.."
"Apa!!???"

"Dinding tempat ini bahkan tak bisa dihancurkan dengan tinju rajaku.." ucap raja Buzabello, yang juga dijebak di sana. "Ini itu di bawah tanah, kau paham, dindingnya ya Bumi.." ucap si kaki panjang. "Apa yang mereka rencanakan sebenarnya!??"

"Aku ragu mereka ingin menyembuhkan kita di bawah sini.." ucap si manusia ikan.
"Berdasarkan apa yang telah ia lakukan, aku tak akan memaafkan Doflamingo sampai ke generasi cucunya!!" ucap Chinjaou.




Jaket brook one piece



To be Continued One Piece Chapter 726

Tidak ada komentar:

Posting Komentar